Bojonegoro, Initerkini.com – Setyo Wahono, Bupati Bojonegoro pada Sosialisasi Percepatan Penyaluran Dana Transfer ke Desa Tahun 2025 dan Kebijakan Pengalokasian Bantuan Keuangan Kepada Desa (BKKD) di hari kedua Selasa (18/3/2025) yang diikuti seluruh Kades se-Bojonegoro menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka penyaluran dana ADD. Jika ADD nanti turun diharapkan sesuai SOP dan bersinergi dengan Kejari dan Polres untuk mendampingi.
“Saya ingin memastikan sahabat dan rekan kerja bekerja sesuai SOP dan profesional didampingi Bapak Kajari dan Polres,” ujarnya.
Bupati Wahono juga mengungkapkan, dirinya kerap berdiskusi dengan Wabup Bojonegoro Nurul Azizah guna menata dan memperbaiki Bojonegoro. Yakni bagaimana mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan angka harapan lama sekolah. Sehingga keterlibatan pemerintah desa menjadi prioritas karena elemen yang paling dekat dengan masyarakat.
“ADD mulai besok sudah diproses. Proposal dan dokumen lain sudah siap. Maka mulai besok dicairkan bertahap. Harapan saya dalam minggu ini sudah selesai. Sedangkan untuk BKK, dalam tiga tahun ini juga harus selesai. Diskusi dengan Bu Wabup semua desa di Bojonegoro diberi BKK, kecuali yang tidak berperan aktif menyukseskan program ayam petelur. Karena ini kaitannya langsung dengan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat prasejahtera,” terangnya.
Sementara itu Wabup Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan, di bulan Ramadhan ini melahirkan kesepakatan baik untuk dilaksanakan bersama sebagai sebuah komitmen. Wabup Nurul juga menegaskan, komitmen ini tidak lagi ditawar. Karena program Bupati mengurangi kemiskinan.
Terkait BKK Desa, lanjutnya prioritas untuk infrastruktur jalan dan jembatan putus atau rusak. Balai Desa atau gapura tidak diperkenankan. Untuk proposal pengajuan paling lambat Maret. Lalu Camat akan memverifikasi lapangan terkait pengajuan dari desa apakah yang diajukan betul sesuai di lapangan.
“Pendampingan ada di Kejaksaan dan Polres. Agar prosesnya aman dimulai dari tenaga yang terlibat seperti warga miskin setempat dan tenaga profesional. Ke depan ada sinergi baik pemerataan pembangunan. Dan ingat target kita angka kemiskinan turun menjadi tujuh persen,” jelasnya.
Wabup mengungkapkan, saat ini Pemkab konsen pada upaya mengurangi angka kemiskinan, pemasukan masyarakat bertambah dan UMKM naik kelas. UMKM akan jadi program di tahun mendatang. Sebab pendapatan perkapita masih tergolong rendah.
Maka dengan adanya program ayam petelur, minimal ada tambahan konsumsi untuk warga prasejahtera. Sehingga, Wabup menekankan untuk mempergunakan anggaran seusai peruntukkannya seperti untuk ketahanan pangan dan mengurangi angka kemiskinan.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Kepala Kejari Bojonegoro, Polres Bojonegoro, Pj Sekda Bojonegoro, jajaran OPD terkait, Ketua AKD, Camat dari 15 kecamatan serta Kepala Desa se Kabupaten Bojonegoro. (Mas)